TUHAN ADALAH SANG PENENTU
Renungan.arayanaNews.com, Indonesia – Kisah tentang Raja Daud dan Absalom putranya yang gagah perkasa tertuang pada kitab 2 Samuel Pasal 17, ayat 1-14. Tak hanya sekedar catatan sejarah sebagian perjalanan bangsa Israel, akan tetapi di dalamnya juga terkandung kebenaran yang Tuhan ingin agar kita memetik pelajarab dan menjadikannya prinsip dalam hidup kita.
Peristiwa pada teks di atas mengisahkan tentang pemberontakan Absalom yang mengkudeta Daud ayahandanya, dimana strategi Absalom dikacaukan Tuhan seperti yang tertulis dalam ayat 14, dikatakan: "...Sebab TUHAN telah memutuskan, bahwa nasihat Ahitofel yang baik itu digagalkan, dengan maksud supaya TUHAN mendatangkan celaka kepada Absalom. Tentu saja dalam hal ini merupakan bagian Tuhan mengabulkan doa Daud yang memohon agar Tuhan menggagalkan nasihat Ahitofel (15:31) lantaran Ahitofel seorang penasihat atau pengatur strategi yang ulung.
Absalom meminta nasihat kepada Ahitofel perihal strategi seperti apa untuk menghadapi raja Daud (16:20), strategi pertama yang disampaikan oleh Ahitofel disetujui dan kemudian dilakukan oleh Absalom (16:21-22). Sedangkan strategi yang kedua Ahitofel disetujui oleh Absalom dan juga orang tua-tua kerajaan, sebab strategi yang disampaikan masuk akal (17:1-4). Hanya saja Absalom masih merasa perlu untuk meminta pertimbangan kepada Husai seorang penasihat juga (17:5-6). Husai mematahkan strategi Ahitofel dengan memberikan data dan fakta yang masuk akal untuk melakukan penyerangan dan bukan penyergapan seperti usul Ahitofel, sebab Husai mencoba untuk mengulur waktu (17:8-13). Dan menurut Absalom maupun tua-tua kerajaan bahwa strategi Husai lebih baik dari pada yang disampaikan oleh Ahitofel, sehingga strategi Ahitofel pun ditolak.
Secara faktual dari dua konsultan Absalom yakni Ahitofel dan Husai dalam memberikan strategi, sebenarnya strategi Ahitofel adalah yang paling bagus, cuma saja dalam hal ini ada peran Tuhan yang berdaulat sebagai penentu apa yang bakal terjadi terhadap orang yang diperkenan-Nya. Rancangan Tuhan secara global datangnya Juruselamat dari garis keturunan Daud tetap harus digenapi, oleh sebab itu Daud tetap terhindar dari maksud-maksud orang yang jahat.
Pada prinsipnya, demikian pula bila kita hidup diperkenan Tuhan dan masuk dalam bagian karya Tuhan secara global, tidak saja hidup untuk memenuhi kebutuhan kita pribadi, maka Tuhan akan membela kita dari maksud-maksud tidak baik dari orang-orang di sekitar kita. Sekalipun memang kita tetap harus menghadapi ketidaknyamanan seperti Daud yang sedang dalam pelarian. Akan tetapi seperti yang diingatkan dalam 1 Petrus 5:7,8 supaya kita jangan kuatir dan harus memiliki iman yang teguh dalam menghadapi tantangan, dengan kesadaran bahwa semua orang mengalami kesulitan ketika berhadapan dengan tantangan dalam menjalani hidup ini.
Tetap semangat, sehat selalu dan Tuhan memberkati. (Pdt. Heruyono)
| Tuhan Adalah Sang Penentu |